Benarkah
dalam tatanan Mustika atau Pusaka,Ada perbedaan atau tingkatannya...?
Lalu
bagaimanakah ciri atau pembuktian bahwa Mustika atau Pusaka A,itu disebut
AGUNG...?

Inilah
yang membuatku pusing 7 keliling.Bahkan saya pribadi selaku Spiritualis dan
bagian sosok yang biasa turun ke kancah perburuan Mustika atau Pusaka kelas
Wahid,Masih belum paham secara detail : "Apa itu Mustika atau Pusaka Agung...?"
Disini
sebagai Sifat Awam,Saya bertanya kepada MursyidKu As-Syeikh Al-Alamah Habib
Muhammad Husen Annawawi As-Syirboni,Seputar keAgungan Wasilah berbentuk Mustika
maupun Pusaka dan beliau menjelaskan sebagai berikut. Setiap Alam,Alloh
menjadikan keAgungan sifat keluhuran dan Nur,dan setiap Nur,bagian dari Makanan
Bangsa Malaikat Langit.Wujud Nur Bangsa Malaikat ini terbentuk dari Amal Soleh
Bangsa Waliyulloh,Ahli Soleh,maupun Golongan Ma'rifat Billah Bangsa Bumi dan
Wujud dari Nur Bangsa Malaikat ini menjadi Satu Karomah atas ijin Alloh dengan diWujudkan
sebagai Bentuk ihtiar.Seperti ucapan Nabi Sulaiman AS,dalam menyikapi satu
Mu'jizat keAgungan Ilmu Alloh.

"Tiada
yang lebih indah dari Batu Merah Delima ini walau disejajarkan dengan Alam yang
begitu luas"
Dari
tatanan bahasa Nabi Sulaiman AS,bila tidak diHayati secara Hakikiyyah akan menimbulkan
satu kerancuan dan Prokontra bagi kalangan Awam,Sebab seolah beliau lebih menDewakan
Batu daripada lainnya.Namun secara Wujud keNabianNya,Beliau tidak memandang
Batu Merah yang sudah menjadi miliknya kala itu,Tapi beliau lebih menghormati
keSifat Amanah atas kepeMilikan Batu Merah Delima tadi.Bahwa Tiada mungkin
segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tanpa sepengetahuan Alloh SWT.Dan tentunya
Merah Delima yang dimilikinya saat itu bagian dari kepercayaan Allooh,Kepadanya
Lewat Wujud Nur Bangsa Malaikat Langit.
Kembali
keSifat pemahaman Umum.Masyaikh berkata PadaKu sewaktu Saya bertanya padanya :
"Mengapa Mustika atau Pusaka,ada yang memakai Asma' ada pula yang
tidak...? Apakah ada perbedaannya dalam Tingkatan atau Maqomat disetiap Mustika
atai Pusaka yang ada...?

Masyaikh
menjawab : "Setiap bentuk pemberian Mustika atau Pusaka Agung,Tidak
semuanya sama,ada kalanya mereka Para Ahlulloh (Ahlul Gaib) memberikannya
sewaktu seseorang kedapatan Maqom Waliyulloh atau pengangkatan,maka Mustika
atau Pusaka yang diberikan kepada Sang Wali tadi rata-rata berSifat siap pakai
(tanpa Asma Kunci).Beda dengan pemberian sewaktu sedang berTaqorrub kepada
Alloh,Biasanya mereka datang atas keCintaannya kepada hamba Soleh dengan
memberikan satu atau beberapa bentuk Mustika atau Pusaka bersifat hubungan
Bathin (kesaktian Diri) Biasanya pemberian Semacam ini akan diakhiri dengan
Asma' kunci.
Salam
hormat kami
Sumber
: As-Syekhuna Al-Habib KH.Idris Nawawi Bin Yahya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar