
Dengan kesaktian yang dimiliki Prabu
Tepak,yang kini sudah menjadi Raksasa setinggi 16m,beliau mengaum keras dan
mengayunkan gadanya ke semua prajurit Galuh,satu persatu prajurit
Galuh,terpelanting jatuh bersimbah darah,melihat kedaan yang sangat
genting,Tumenggung Tunggul,maju kedepan dan menyerang Prabu Tepak secara
bertubi-tubi,namun sayang,walau seratus kali pedang Tumenggung Galuh, mengenai
seluruh badannya namun Prabu Tepak,seolah sama sekali tidak merasakan sakit
maupun mengelak.Bahkan dengan tertawa mengejek,Prabu Tepak selalu
bersumbar : "Hai,anak cecunguk,mana rajamu,hadapi aku...!!!"...dan
disaat tenaga Tumenggung Tunggul,mulai terkuras,Prabu Tepak,mengayunkan gadanya
hingga tepat mengenai dada Tumenggung Tunggul.Tak pelak tubuh
Tumenggung,mencelat keatas dan jatuh bertkisaran 10 meter.Darah segar mulai
meengucur dari mulut sang Tumenggung,antara setengah sadar,Tumenggung, langsung
memusatkan energynya dengan duduk bersila.
Melihat pemimpin mereka cidera
berat,Kedung Sambung,selaku wakilnya langsung berteriak garang : "Arahkan
Buto Ijo,sampai ke kedaton Dalam" namun,Raksasa yang sudah
kepalang marah,terus mendekati Tumenggung Tunggal,yang sedang cidera
dalam,Dengan gada di tangannya,Prabu Tepak, langsung merangsak ke depan
dan mengayunkan gadanya tinggi-tinggi : "Hahahahahaha.......mati
koe cecunguk Galuh" lalu gadah-pun diayunkannya tepat diatas
kepala Tuenggung,dan sedetik lagfi gadah itu mengenai batok kepala sang
Tumenggung,tiba-tiba secepat kilat gada Prabu Tepak,terpental keras "Traaaanggggggg"
ternyata,dari arah yang tak terlihat,Prabu Siliwangi,selalu mengawasi,
perkelahian prajuritnya lewat Kaca Benggala,dan saat Prabu tepak, akan membunuh
Tuemnggung Tunggul,secepat kilat Prabu Silwangi,yang masih berada di kamar
semedinya,melemparkan TOMBAK JUNJUNG DERAJAT tombak ini adalah sasmita
penegak keadilan,diamana tombak Junjung derajat sudah terbuka dari
sarangnya,niscaya akan mengikuti ucapan tuannya.Inilah kehebatan Tombak Junjung
Derata Galuh.

Melihat gadanya terlepas,Prabu
Tepak,berang bukan main : "Hai,jangan jadi
pengecut.Tunjukkan wujudmu.....!!!".Padahal dalam hatinya ada rasa
gentar teramat sangat : "Gila......siapa dia,sampai gada-ku
terpental lepas,aku harus berhati-hati menghadapainya".Belum lagi
rasa terkejut Prabu Tepak,hilang,tiba-tiba seberkas anging puting beliung
menyambar tubuhnya hingga Prabu Tepat,terpental sejauh 8 meter,dengan jatuhnya
sang Prabu,maka wujud raksasa,berganti kembali seperti sedia kala.Ternyata.....!!!
angin beliuang tadi penjelmaan dari Prabu Siliwangi,yang datang secepat kilat :
"Hai Buto Ijo Palimanan,akulah Prabu Siliwangi,yang kau
cari,,bagaimana mungkin kau bisa mengalahkan ilmuku,dengan perwujudan angin
yang kuciptakan saja kau sudah terpelanting jatuh" Melihat
siapa yang datang barusan,Prabu Tepak,mulai menciut nyalinya : "Gila,ilmunya
tiinggi banget....!!! namun kalah sebelum bertarung adalah pengecut"
terang bathin Prabu Tepak.Lalu secepat kilat gadah yang terjatuh diambilnya dan
langsung menerjang Prabu siliwangi,namun lawan yang dihadapi sekarang bukanlah
Raja kemarin sore,setiap Gadah,yang diayunkan ke tubuh parabu Siliwangi,seolah
hanya mengena angin belaka,berkali kali Prabu Tepak,mengerahkan kesaktiannya
untuk melumat tubuh Prabu galuh,namun hanya sia sia,tubuh sang Prabu,tidak bisa
disentuh oleh Gadah saktinya.Dan setelah Prabu Tepak,sudah mulai
kepayahan,Prabu Siliwangi,langsung secepat kilat menghantam tubuh Prabu
Tepak,dengan Pusaka Keris Junjung Derajat.Telak keris itu menghujam tepat di perutnya.Melihat
perutnya tertembus pusaka sakti Prabu siliwangi (silahkan anda bisa lihat
kerisnya yang saya Upload di FB,keris inilah yang pernah mengalahkan Prabu
TRepak palimanan).Tubuh Prabu tepak,langsung raib, sambil berujar :
"Wahai Raja Galuh,aku mengaku kalah dan suatu saat ini akan mengabdi
kepadamu." setelah itu Prabu tepak,langsung pergi tanpa bekas
dengan membawa luka diperutnya.
Dengan kekalahan Prabu Tepak,akhirnya
semua Prajurit berkuda Palimanan,tunduk dan mengabdi kepada Prabu Siliwangi : "Wahai
prajuritku,akan kutanam Pusakaku Tombak Junjung Derajat,hingga musuh-musuhku
dibuat tidak bisa berbuat apa-apa.Lalu sang Prabu menancapkan pusakanya
di daerah Timur Pajajar Galuh (pusaka ini akhirnya berpindah tangan ke Kanjeng
Sunan KaliJaga,sewaktu Prabu Siliwangi ngahyang).Benar saja setelah pusaka
Tombaak Junjung Derajat,masuk ke bumi,semua prajurit Palimanan dan
Lewmunding,yang masih berada di kaputren Galuh,semuanya menjadi tidak ingat
apa-apa,mereka semua seolah terhipnotis dengan dan lupa dengan apa yang
dijalanninya saat itu,sehingga dengan kejadian ini,semua prajurit Galuh,dengan
mudahnya meringkus semua prajurit Palimanan dan Lewmunding,tanpa harus
menumpahkan darah dan nyawa manusia.
SUMBER : AS-SAYYID AL-ALLAMAH
AL-‘ARIF BILLAH QUTHBUL SANIYYAH SYARE’ATUL KHOTAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar