Rabu, 25 Juni 2014

PERJALANAN SPIRITUAL PRABU WALANGSUNGSAN (BAG-4)



 


Dengan kesaktian yang dimiliki Prabu Tepak,yang kini sudah menjadi Raksasa setinggi 16m,beliau mengaum keras dan mengayunkan gadanya ke semua prajurit Galuh,satu persatu prajurit Galuh,terpelanting jatuh bersimbah darah,melihat kedaan yang sangat genting,Tumenggung Tunggul,maju kedepan dan menyerang Prabu Tepak secara bertubi-tubi,namun sayang,walau seratus kali pedang Tumenggung Galuh, mengenai seluruh badannya namun Prabu Tepak,seolah sama sekali tidak merasakan sakit maupun mengelak.Bahkan dengan tertawa mengejek,Prabu Tepak selalu bersumbar : "Hai,anak cecunguk,mana rajamu,hadapi aku...!!!"...dan disaat tenaga Tumenggung Tunggul,mulai terkuras,Prabu Tepak,mengayunkan gadanya hingga tepat mengenai dada Tumenggung Tunggul.Tak pelak tubuh Tumenggung,mencelat keatas dan jatuh bertkisaran 10 meter.Darah segar mulai meengucur dari mulut sang Tumenggung,antara setengah sadar,Tumenggung, langsung memusatkan energynya dengan duduk bersila.
Melihat pemimpin mereka cidera berat,Kedung Sambung,selaku wakilnya langsung berteriak garang : "Arahkan Buto Ijo,sampai ke kedaton Dalam" namun,Raksasa yang sudah kepalang marah,terus mendekati Tumenggung Tunggal,yang sedang cidera dalam,Dengan gada di tangannya,Prabu Tepak, langsung merangsak ke depan dan mengayunkan gadanya tinggi-tinggi : "Hahahahahaha.......mati koe cecunguk Galuh" lalu gadah-pun diayunkannya tepat diatas kepala Tuenggung,dan sedetik lagfi gadah itu mengenai batok kepala sang Tumenggung,tiba-tiba secepat kilat gada Prabu Tepak,terpental keras "Traaaanggggggg" ternyata,dari arah yang tak terlihat,Prabu Siliwangi,selalu mengawasi, perkelahian prajuritnya lewat Kaca Benggala,dan saat Prabu tepak, akan membunuh Tuemnggung Tunggul,secepat kilat Prabu Silwangi,yang masih berada di kamar semedinya,melemparkan TOMBAK JUNJUNG DERAJAT tombak ini adalah sasmita penegak keadilan,diamana tombak Junjung derajat sudah terbuka dari sarangnya,niscaya akan mengikuti ucapan tuannya.Inilah kehebatan Tombak Junjung Derata Galuh.

 
Melihat gadanya terlepas,Prabu Tepak,berang bukan main : "Hai,jangan jadi pengecut.Tunjukkan wujudmu.....!!!".Padahal dalam hatinya ada rasa gentar teramat sangat : "Gila......siapa dia,sampai gada-ku terpental lepas,aku harus berhati-hati menghadapainya".Belum lagi rasa terkejut Prabu Tepak,hilang,tiba-tiba seberkas anging puting beliung menyambar tubuhnya hingga Prabu Tepat,terpental sejauh 8 meter,dengan jatuhnya sang Prabu,maka wujud raksasa,berganti kembali seperti sedia kala.Ternyata.....!!! angin beliuang tadi penjelmaan dari Prabu Siliwangi,yang datang secepat kilat : "Hai Buto Ijo Palimanan,akulah Prabu Siliwangi,yang kau cari,,bagaimana mungkin kau bisa mengalahkan ilmuku,dengan perwujudan angin yang kuciptakan saja kau sudah terpelanting jatuh" Melihat siapa yang datang barusan,Prabu Tepak,mulai menciut nyalinya : "Gila,ilmunya tiinggi banget....!!! namun kalah sebelum bertarung adalah pengecut" terang bathin Prabu Tepak.Lalu secepat kilat gadah yang terjatuh diambilnya dan langsung menerjang Prabu siliwangi,namun lawan yang dihadapi sekarang bukanlah Raja kemarin sore,setiap Gadah,yang diayunkan ke tubuh parabu Siliwangi,seolah hanya mengena angin belaka,berkali kali Prabu Tepak,mengerahkan kesaktiannya untuk melumat tubuh Prabu galuh,namun hanya sia sia,tubuh sang Prabu,tidak bisa disentuh oleh Gadah saktinya.Dan setelah Prabu Tepak,sudah mulai kepayahan,Prabu Siliwangi,langsung secepat kilat menghantam tubuh Prabu Tepak,dengan Pusaka Keris Junjung Derajat.Telak keris itu menghujam tepat di perutnya.Melihat perutnya tertembus pusaka sakti Prabu siliwangi (silahkan anda bisa lihat kerisnya yang saya Upload di FB,keris inilah yang pernah mengalahkan Prabu TRepak palimanan).Tubuh Prabu tepak,langsung raib, sambil berujar : "Wahai Raja Galuh,aku mengaku kalah dan suatu saat ini akan mengabdi kepadamu." setelah itu Prabu tepak,langsung pergi tanpa bekas dengan membawa luka diperutnya.
Dengan kekalahan Prabu Tepak,akhirnya semua Prajurit berkuda Palimanan,tunduk dan mengabdi kepada Prabu Siliwangi : "Wahai prajuritku,akan kutanam Pusakaku Tombak Junjung Derajat,hingga musuh-musuhku dibuat tidak bisa berbuat apa-apa.Lalu sang Prabu menancapkan pusakanya di daerah Timur Pajajar Galuh (pusaka ini akhirnya berpindah tangan ke Kanjeng Sunan KaliJaga,sewaktu Prabu Siliwangi ngahyang).Benar saja setelah pusaka Tombaak Junjung Derajat,masuk ke bumi,semua prajurit Palimanan dan Lewmunding,yang masih berada di kaputren Galuh,semuanya menjadi tidak ingat apa-apa,mereka semua seolah terhipnotis dengan dan lupa dengan apa yang dijalanninya saat itu,sehingga dengan kejadian ini,semua prajurit Galuh,dengan mudahnya meringkus semua prajurit Palimanan dan Lewmunding,tanpa harus menumpahkan darah dan nyawa manusia.



SUMBER : AS-SAYYID AL-ALLAMAH AL-‘ARIF BILLAH QUTHBUL SANIYYAH SYARE’ATUL KHOTAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar