PERJALANAN SPIRITUAL PRABU WALANGSUNGSANG (BAG- 2)

Gemuruh kaki kuda telah memecahkan ketenangan desa Rajagaluh,Suara manusia dan tabuhan benderang perang menjadikan kawasan perbatasan istana raja,penuh gegap gupita....!!!! Mereka adalah pasukan Berkalaborasi antara Palimanan dan Lewimunding dalam penyerbuannya ke Istana Raja Galuh..... Serbuuuuu........Gempuuurrr.......suara Prabu Tepak Palimanan,memberi semangat kepada pasukannya.....!!!!! Kisah ini terjadi pada tahun 1411M,dimana para prabu daerah,menginginkan tahta lebih tinggi dalam keluasan kekuasaanya.

Dengan taktik perangnya.Prabu Tepak Palimanan,telah membagi 4 pasukannya, pasukan bercadar ditempatkan sebagai prajurit pemanah terdepan,pasukan kuda ditempatkan sebagai penerobos pintu gerbang Istana,pasukan pedang,ditempatkan sebagai prajurit berani mati dan pasukan bayang-bayang,(Elite) ditempatkan sebagai penyusup ke dalam istana Raja.Adapun pasukan yang dipimpin oleh Prabu Lewmunding,mereka membaginya dengan dua regu,pasukan berkuda dan pasukan perisai terdepan.Dari berkaloborasinya dua pasukan ini,Prabu Tepaklah yang paling ambisi untuk memperebutkan kekuasaan Galuh Dwipa.Beliau memang terkenal sangat cerdik dan sakti mandraguna,Bahkan nama Prabu Tepak,kerap disebut sebut sebagai Tokoh yang sangat ditakuti,apalagi kalau sudah berubah wujud menjadi sosok Raksasa.

Mengetahui yang akan dihadapi adalah Raja Maha Sakti,Prabu Siliwangi,Prabu Tepak,tidak mau gegabah dengan taktiknya,beliau sebelumnya telah menempatkan 7 teleksandi handal,untuk mencari kelemahan sang Prabu dan keluarga Istana Rajagaluh,yaitu,dari putranya sendiri Pangeran Ucuk Umun,Dari sinilah seluruh informasi,kelemahan sang Prabu (ayahandanya sendiri) dibuka oleh kelacutan sifat Ucuk Umun,yang haus akan tahta dan kedudukan.Dengan mengantongi data-data akurat inilah,Prabu Tepak,akhirnya siap menyerbu dengan menggandeng pasukan lain yang menjadi bawahannya yaitu,Prabu Lewimunding Arya Diraja.

Dikisahkan di awal tadi,bahwa Prabu Tepak,telah membagi pasukannya menjadi 4 golongan,pasukan bercadar,pasukan pemanah,pasukan pedang dan pasukan bayang-bayang (elite),dari ke 4 pasukan ini,tidak semuanya satu jalur dalam mensiati melawan Prabu Siliwangi,melainkan mereka terbagi secara terpisah, pasukan bercadar ditugaskan mendekati gerbang istana dari jalur arah Majalengka,sedangkan pasukan pemanah ditugaskan dari arah Plangon,Pasukan Pedang ditugaskan dari arah Bobos dan pasukan bayang-bayang ditugaskan dari arah Cipaniis.Adapun Prabu Tepak,sendiri,ikut dalam golongan pasukan berkuda.

Dikisahkan di awal tadi,bahwa Prabu Tepak,telah membagi pasukannya menjadi 4 golongan,pasukan bercadar,pasukan pemanah,pasukan pedang dan pasukan bayang-bayang (elite),dari ke 4 pasukan ini,tidak semuanya satu jalur dalam mensiati melawan Prabu Siliwangi,melainkan mereka terbagi secara terpisah, pasukan bercadar ditugaskan mendekati gerbang istana dari jalur arah Majalengka, sedangkan pasukan pemanah ditugaskan dari arah Plangon,Pasukan Pedang ditugaskan dari arah Bobos dan pasukan bayang-bayang ditugaskan dari arah Cipani’is.Adapun Prabu Tepak,sendiri,ikut dalam golongan pasukan berkuda.

Mendengar gemuruh suara kaki kuda dan yel yel,dari pasukan lain,seorang penjaga pintu teleksandi meniupkan terompet secara bertalu talu,yang selanjutnya di ikuti oleh seluruh penjaga gerbang istana raja.Disni semua prajurit sudah Galuh, telah bersiap siaga dengan peralatan perang lengkapnya.Namun seperti dikatakan pada awal cerita,sebelum pasukan Raja galuh,menyiapkan segala alat perangnya, beberapa pasukan bercadar,lebih dulu masuk ke istana Kaputren raja,dan mengoyak-oyak sebagian pasukan abdi dalam.Bahkan,seiring kekacauan ini,di manfaatkanlah oleh pasukan pemanah dari arah belakang Istana,untuk membunuh seluruh pasukan tapal perbatasan.Melihat jeritan dan lolongan nyawa manusia. Prabu Siliwangi,yang kala itu masih berada di dalam Kaputren Istana raja,langsung masuk kamar pribadinya....."Hemmmm Rupanya si Tepak Buto Ijo,dalang dari semua ini,"sambil sang Prabu Siliwangi,melihat secara jelas di crmin kaca Benggalannya.Lalu secara tergesa,Prabu Siliwangi,memanggil beberapa Adipati dan para Pasukan Komandan Rajagaluh."Wahai para Pembesar istanaku...!!! ketahuilah penyerangan ini dipelopori oleh Sang Buto Ijo Tepak,Palimanan, giringlah dia sampai di hadapanku...." SIAP PADUKAAA...!!!

Dengan gesitnya semua petinggi istana raja,langsung menjalankan tugas masing-masing,PangeranPasopati Tumenggung Tunggul,telah bersiapa-siap menghadang kedatangan pasukan kuda Prabu Tepak,dengan 1000 prajurit andalannya, sedangkan Panji Gotawa,menghadang pasukan bayang-bayang dengan 700 prajurit pilih tanding,Pangeran Citra Mahesa,langsung menghadang pasukan pemanah dengan 600 prajurit senior.Sedangkan petinggi lainnya seperti,Kebo Kumele, Pangeran Drajit,Arya Pohaci,Kedung Sambung,Joko Kumintir,Pangeran Patih Gitawa,Amuksili,Arya Mahesa Dita,Prabu Tumenggung Reksa,Panji Purbasari,Resi Pangabean,Drajit Sukma diluhur,Pangeran Tartar Amuksili,Prabu Batara Suma, Prabu Resi Wilis,Arya Datuk Kumbang dan ratusan petinggi sakti lainnya telah siap menghadang semua pasukan musuh di posko masing-masing.Inilah ke elitan pasukan Rajagaluh,yang sulit tertandingi oleh pasukan manapun.Sebab kerajaan Galuh,turun temurun sejak 200 tahun silam,sudah terdidik dengan system terbaik di medan laga.

SUMBER : AS-SAYYID AL-ALLAMAH AL-‘ARIF BILLAH QUTHBUL SANIYYAH SYARE’ATUL KHOTAM