Rabu, 25 Juni 2014

SEJARAH KANJENG IBU RATU KIDUL DEWI NAWANG WULAN ( BAG 2 )





Disaat para putri Kademangan,Mentri Istana,Adipati,dan pembesar lainnya datang berkunjung ke istana sang Ayahanda Prabu Siliwangi,dalam jamuan hubungan Family, Dewi Nawang Wulan, selaku sang putri,yang hadir bersama mereka,sama sekali tidak di hormti, malah terkesan semuanya menjauh.
Dari sinilah Nawang Wulan,mulai sadar diri hingga beliau menangis dan masuk kamar.Betapa gundahnya hati Nawang Wulan,bahkan tak sedikit beliau selalu memandang wajahnya dalam cermin dan merebahkan kembali tubuhnya diatas kasur. Ada Rasa Emosi Marah,Malu dan MeRasa dihinakan kalayak Umum,namun sesekali dia menangis histeris atas wajah jeleknya yang tampak penuh Noda Hitam (campak).
Entah sudah berapa lama dia mengasingkan diri di dalam kamarnya hingga dia baru tersadar setelah pintu kamar di ketuk berulang kali dari luar.Dengan perasaan malas sang Putri beranjak bangkit menuju Pintu : "Kreeeekkkkkkkkkkk" Pintu pun terbuka : "Maaf Putri,Mbok bawakan masakan kesukaanmu,ayuk keluar.Tuh, teman-temanMu dari jauh aja mau kemari ?".
Dengan wajah memerah menahan marah,Dewi Nawang Wulan,memalingkan wajahnya ke arah lain,lalu beliau menarik tangan si Mbok, selaku pelayan istana dan membwanya masuk kamar. "Mbok apa kamu sadar atas ucapanmu barusan! mereka yang datang kemari tidak pernah menganggapku seorang putri raja, bahkan mereka terkesan menjauhiku karena wajahku sangat jelek. Apakah Mbok tahu perasaanku saat ini…!".
Mendengar perkataan anak majikannya, Mbok, hanya terdiam, menyesali ucapannya barusan."Mbok.....Tolong, carikan orang sakti yang bisa merubah wajahku! tapi jangan sampai orang lain tahu. Cukup kita berdua saja. Dan ini bawalah uang secukupnya. Sampaikan ke Bimantara,bahwa aku mengutusnya untuk membawaku dari keprabonan Padjajaran". yang dimaksud Bimantara adalah ? pelayan istana yang sangat pendiam dan bisa dipercaya,beliau sangat dekat sekali dengan putri Nawawng Wulan dan masih satu daerah dengan simbok,yaitu Lumajang Kuningan.



SUMBER : AS-SAYYID AL-ALLAMAH AL-‘ARIF BILLAH QUTHBUL SANIYYAH SYARE’ATUL KHOTAM



SEJARAH KANJENG IBU RATU KIDUL DEWI NAWANG WULAN ( BAG 1 )





Pesona wajah Kanjeng Ratu Kidul,di ibaratkan wajah seorang balita dari Pakistan, Cantik,lucu serta menggemaskan.Bahkan dalam sejarah Jawa,Kidung Jawi banyak menceritakan tentang pesona Kanjeng Ratu Kidul,diantaranya tulisan Dipati Awangga.

"Sumringah bocah ayu ing kedudukan juwanta bumi,abang lambene ayu sejagat pualam,sir becik ayu rupane ingkang dadi piwatek bocah lanang,ora kumedep ing siramu nanging ilang kelebet adoh. Iku pastine putri sokko Prabu Siliwangi".

Yang kurang lebih artinya :

"Senyummu yang mempunyai kedudukan tinggi di muka bumi,bibir yang selalu merekah merah menjadikanmu wanita paling cantik sejagat buana,wajah yang begitu cantik hingga siapapun yang melihatnya tiada berkedip,kecuali ia sudah jauh dan tidak tampak lagi dalam pandangan mata kita.Wanita semacam ini tiada lain adalah putri dari Prabu Siliwangi".

Kisah Ibu Ratu Kidul,terlahir dari seorang Permaisuri dari Bangsa Alam Seleman (siluman Seleman) Beliau bernama Ratu Palaga Inggris yang di Nikah oleh sang Prabu Padjajaran Siliwangi.Dari hasil pernikahannya ini membuahkan 3 putra yang bernama, Prabu Ucuk Umun,Dewi Nawang Wulan dan Dewi Nawang Sari.Namun sayangnya salah satu dari putra puti Ratu Palaga Inggris ini terlahir dengan wajah yang kurang cantik, tidak seperti anak Raja lainnya yang terbilang sangat molek dan indah dipandang mata, beliau adalah Dewi Nawang Wulan.
Pada masa remaja Dewi Nawawng Wulan,tiada pernah keluar istana,beliau lebih banyak menyendiri karena merasa malu,bahkan tak sedikit dari keluarga para Mentri tidak mengenalnya.Kisah ini membuat Dewi Nawang Wulan,merasa tersisihkan hingga beliau kabor dari istana dan mencari guru linuwih yang mampu menjadikannya cantik jelita.




SUMBER : AS-SAYYID AL-ALLAMAH AL-‘ARIF BILLAH QUTHBUL SANIYYAH SYARE’ATUL KHOTAM

PERJALANAN SPIRITUAL PRABU WALANGSUNGSAN (BAG-4)



 


Dengan kesaktian yang dimiliki Prabu Tepak,yang kini sudah menjadi Raksasa setinggi 16m,beliau mengaum keras dan mengayunkan gadanya ke semua prajurit Galuh,satu persatu prajurit Galuh,terpelanting jatuh bersimbah darah,melihat kedaan yang sangat genting,Tumenggung Tunggul,maju kedepan dan menyerang Prabu Tepak secara bertubi-tubi,namun sayang,walau seratus kali pedang Tumenggung Galuh, mengenai seluruh badannya namun Prabu Tepak,seolah sama sekali tidak merasakan sakit maupun mengelak.Bahkan dengan tertawa mengejek,Prabu Tepak selalu bersumbar : "Hai,anak cecunguk,mana rajamu,hadapi aku...!!!"...dan disaat tenaga Tumenggung Tunggul,mulai terkuras,Prabu Tepak,mengayunkan gadanya hingga tepat mengenai dada Tumenggung Tunggul.Tak pelak tubuh Tumenggung,mencelat keatas dan jatuh bertkisaran 10 meter.Darah segar mulai meengucur dari mulut sang Tumenggung,antara setengah sadar,Tumenggung, langsung memusatkan energynya dengan duduk bersila.
Melihat pemimpin mereka cidera berat,Kedung Sambung,selaku wakilnya langsung berteriak garang : "Arahkan Buto Ijo,sampai ke kedaton Dalam" namun,Raksasa yang sudah kepalang marah,terus mendekati Tumenggung Tunggal,yang sedang cidera dalam,Dengan gada di tangannya,Prabu Tepak, langsung merangsak ke depan dan mengayunkan gadanya tinggi-tinggi : "Hahahahahaha.......mati koe cecunguk Galuh" lalu gadah-pun diayunkannya tepat diatas kepala Tuenggung,dan sedetik lagfi gadah itu mengenai batok kepala sang Tumenggung,tiba-tiba secepat kilat gada Prabu Tepak,terpental keras "Traaaanggggggg" ternyata,dari arah yang tak terlihat,Prabu Siliwangi,selalu mengawasi, perkelahian prajuritnya lewat Kaca Benggala,dan saat Prabu tepak, akan membunuh Tuemnggung Tunggul,secepat kilat Prabu Silwangi,yang masih berada di kamar semedinya,melemparkan TOMBAK JUNJUNG DERAJAT tombak ini adalah sasmita penegak keadilan,diamana tombak Junjung derajat sudah terbuka dari sarangnya,niscaya akan mengikuti ucapan tuannya.Inilah kehebatan Tombak Junjung Derata Galuh.

 
Melihat gadanya terlepas,Prabu Tepak,berang bukan main : "Hai,jangan jadi pengecut.Tunjukkan wujudmu.....!!!".Padahal dalam hatinya ada rasa gentar teramat sangat : "Gila......siapa dia,sampai gada-ku terpental lepas,aku harus berhati-hati menghadapainya".Belum lagi rasa terkejut Prabu Tepak,hilang,tiba-tiba seberkas anging puting beliung menyambar tubuhnya hingga Prabu Tepat,terpental sejauh 8 meter,dengan jatuhnya sang Prabu,maka wujud raksasa,berganti kembali seperti sedia kala.Ternyata.....!!! angin beliuang tadi penjelmaan dari Prabu Siliwangi,yang datang secepat kilat : "Hai Buto Ijo Palimanan,akulah Prabu Siliwangi,yang kau cari,,bagaimana mungkin kau bisa mengalahkan ilmuku,dengan perwujudan angin yang kuciptakan saja kau sudah terpelanting jatuh" Melihat siapa yang datang barusan,Prabu Tepak,mulai menciut nyalinya : "Gila,ilmunya tiinggi banget....!!! namun kalah sebelum bertarung adalah pengecut" terang bathin Prabu Tepak.Lalu secepat kilat gadah yang terjatuh diambilnya dan langsung menerjang Prabu siliwangi,namun lawan yang dihadapi sekarang bukanlah Raja kemarin sore,setiap Gadah,yang diayunkan ke tubuh parabu Siliwangi,seolah hanya mengena angin belaka,berkali kali Prabu Tepak,mengerahkan kesaktiannya untuk melumat tubuh Prabu galuh,namun hanya sia sia,tubuh sang Prabu,tidak bisa disentuh oleh Gadah saktinya.Dan setelah Prabu Tepak,sudah mulai kepayahan,Prabu Siliwangi,langsung secepat kilat menghantam tubuh Prabu Tepak,dengan Pusaka Keris Junjung Derajat.Telak keris itu menghujam tepat di perutnya.Melihat perutnya tertembus pusaka sakti Prabu siliwangi (silahkan anda bisa lihat kerisnya yang saya Upload di FB,keris inilah yang pernah mengalahkan Prabu TRepak palimanan).Tubuh Prabu tepak,langsung raib, sambil berujar : "Wahai Raja Galuh,aku mengaku kalah dan suatu saat ini akan mengabdi kepadamu." setelah itu Prabu tepak,langsung pergi tanpa bekas dengan membawa luka diperutnya.
Dengan kekalahan Prabu Tepak,akhirnya semua Prajurit berkuda Palimanan,tunduk dan mengabdi kepada Prabu Siliwangi : "Wahai prajuritku,akan kutanam Pusakaku Tombak Junjung Derajat,hingga musuh-musuhku dibuat tidak bisa berbuat apa-apa.Lalu sang Prabu menancapkan pusakanya di daerah Timur Pajajar Galuh (pusaka ini akhirnya berpindah tangan ke Kanjeng Sunan KaliJaga,sewaktu Prabu Siliwangi ngahyang).Benar saja setelah pusaka Tombaak Junjung Derajat,masuk ke bumi,semua prajurit Palimanan dan Lewmunding,yang masih berada di kaputren Galuh,semuanya menjadi tidak ingat apa-apa,mereka semua seolah terhipnotis dengan dan lupa dengan apa yang dijalanninya saat itu,sehingga dengan kejadian ini,semua prajurit Galuh,dengan mudahnya meringkus semua prajurit Palimanan dan Lewmunding,tanpa harus menumpahkan darah dan nyawa manusia.



SUMBER : AS-SAYYID AL-ALLAMAH AL-‘ARIF BILLAH QUTHBUL SANIYYAH SYARE’ATUL KHOTAM